Selasa, 24 Oktober 2017

FISIKA:hukum kemagnetan kelas XI




 MATERI INDUKSI ELEKTROMAGNETIK
HUKUM FARADAY DAN HUKUM LENZ



  1. Induksi elektromagnetik
Induksi magnetik merupakan salah satu cara pembuatan magnet dengan cara mengaliri listrik pada konduktor untuk membuat medan magnet. Pembuatan medan magnet dengan cara induksi magnetik dikenalkan pertama kali oleh Hans Christian Oersted dengan pembuktian merubah arah yang ditunjuk oleh magnet kompas saat didekatkan pada batang konduktor berarus listrik, sehingga magnet kompas tidak mengarah ke kutub magnet utara dan selatan melainkan mengarah pada resultan dari medan kutub magnet dan medan magnet yang dibuat dari batang konduktor berarus listrik.
Prinsip induksi elektromagnetik ini dipelajari oleh Michael Faraday dalam mengahasilkan arus listrik dari medan magnetik. Setelah Oersted berhasil menemukan bahwa arus listrik dapat menghasilkan medan magnet, maka Michael Faraday (1791-1867) seorang ilmuwan dari Jerman bertanya-tanya dapatkah medan magnet menghasilkan arus listrik? Termotivasi hal tersebut, kemudian Faraday pada tahun 1822 memulai melakukan percobaan-percobaan. Setelah kurang lebih 9 tahun, barulah ia mendapatkan jawabannya yaitu pada tahun 1831 ia berhasil membangkitkan arus listrik dengan menggunakan medan magnet.

Jarum galvanometer bergerak menyimpang ketika magnet dimasukkan ke dalam kumparan dan akan menyimpang ke arah berlawanan ketika magnet tersebut ditarik keluar dari kumparan. Pada saat magnet bergerak terhadap kumparan, pada ujung-ujung kumparan timbul tegangan listrik dan pada penghantar timbul arus listrik. Peristiwa tersebut dinamakan induksi elektromagnetik. Tegangan yang dihasilkan pada ujung kumparan disebut gaya gerak listrik (GGL) induksi dan arus listrik yang dihasilkan disebut arus induksi.




2.    Fluks magnetik
Kuat medan magnetik dinyatakan dengan lambang B yang disebut dengan induksi magnet, induksi magnetik menyatakan kerapatan garis gaya magnet. Sedangkan fluks magnetik menyatakan banyaknya jumlah garis gaya yang menembus permukaan bidang secara tegak lurus, yang dapat dinyatakan dalam persamaan, sebagai berikut.


Dalam hal ini , fluks magnetik didefinisikan sebagai pekalian medan magnetik B dengan luasan A yang dibatasi oleh rangkaiannya :



Karena medan magnetik sebanding dengan jumlah garis medan magnetik per satuan luas, fluks magnetik tersebut sebanding dengan jumlah garis yang melalui luasan tersebut .
Jika medan magnetik tidak tegak lurus terhadap permukaannya, seperti pada gambar b , fluks magnetik didefinisikan sebagai ,


Φ = fluks magnetik (Wb = weber)
B = induksi magnet (T atau WB.m-2)
A = luas permukaan bidang (m2)
θ = sudut yang dibentuk antara arah B dengan garis normal (radian atau derajat)


3.                  GGL(Gaya Gerak Listrik) induksi
Istilah GGL Induksi sering kita dengar dalam metode Induksi Elektromagnetik dengan menggerakkan batang magnet dalam kumparan. Ketika kutub utara batang magnet digerakkan masuk kedalam kumparan, maka jumlah garis-garis gaya magnet yang terdapat pada kumparan akan bertambah banyak. Bertambahnya jumlah garis gaya pada ujung-ujung kumparan inilah yang dinamakan Gaya Gerak Listrik (GGL) Induksi. Arus listrik bisa terjadi jika pada ujung-ujung kumparan terdapat GGL Induksi. Namun, jarum galvanometer yang dihubungkan pada kumparan hanya bergerak saat magnet digerakkan keluar masuk kumparan. Sehingga Arus listrik hanya timbul pada saat magnet bergerak. Jika magnet diam di dalam kumparan, maka di ujung kumparan tidak terjadi arus listrik.
Faktor yang Mempengaruhi Besar GGL Induksi :
a.       Kecepatan gerakan magnet atau kecepatan perubahan jumlah garis-garis gaya magnet.
b.      Jumlah lilitan kumparan.
c.       Medan magnet.

4.                  Hukum Faraday

Telah kita ketahui bahwa sebuah atau GGL akan mengalirkan arus listrik melalui suatu rangkaian tertutup. jika arus listrik mengalir didalam suatu rangkaian, disekitar arus tersebut akan timbul fluks magnet.

dari percobaan yang dilakukan faraday, diketahui bahwa GGL hasil induksi bergantung pada laju perubahan fluks magnet yang melalui suatu rangkaian. kesimpulan ini disebut hukum faraday, yang berbuyi :

“Ggl induksi yang timbul pada ujung-ujung suatu penghantar atau kumparan sebanding dengan laju perubahan fluks magnetik yang dilingkupi oleh loop penghantar atau kumparan tersebut”


5.                  Hukum Lenz
Hukum Lenz ditemukan oleh ilmuwan fisika bernama Friederich Lenz pada tahun 1834. Hukum Lenz merupakan hukum fisika yang memberikan pernyataan tentang GGL (Gaya Gerak Listrik) Induksi. Hukum ini menjelaskan arah arus induksi akibat adanya GGL induksi tersebut.
Berdasarkan hukum Faraday, perubahan fluks magnetik akan menyebabkan timbulnya beda potensial antara ujung kumparan. Apabila kedua ujung kumparan itu dihubungkan dengan suatu penghantar yang memiliki hambatan tertentu, maka akan mengalir arus yang disebut arus induksi dan beda potensial yang terjadi disebut ggl induksi. Faraday pada saat itu baru dapat menghitung besarnya ggl induksi yang terjadi, tetapi belum menentukan ke mana arah arus induksi yang timbul pada kumparan. Lenz menyatakan bahwa :

“Jika ggl induksi timbul pada suatu rangkaian, maka arah arus induksi yang dihasilkan sedemikian rupa sehingga menimbulkan medan magnetik induksi yang menentang perubahan medan magnetik (arus induksi berusaha mempertahankan fluks magnetik totalnya konstan)”


(a) magnet mendekati kumparan, (b) magnet menjauhi kumparan.

Ketika kedudukan magnet dan kumparan diam, tidak ada perubahan fluks magnet dalam kumparan. Tetapi ketika kutub utara magnet digerakkan mendekati kumparan, maka timbul perubahan fluks magnetik yang semakin membesar akibatnya timbul fluks  magnetik yang menentang pertambahan fluks magnetik awal. Oleh sebab itu, arah fluks induksi harus berlawanan dengan fluks magnetik. sehingga fluks total yang dilingkupi kumparan selalu konstan.
Begitu juga pada saat magnet digerakkan menjauhi kumparan, maka akan terjadi pengurangan fluks magnetik dalam kumparan, akibatnya pada kumparan timbul fluks induksi yang menentang pengurangan fluks magnet, sehingga fluks totalnya selalu konstan.

6.                  Aplikasi dalam teknologi
1.      Generator
Generator adalah alat untuk mengubah energi kinetik menjadi energi listrik Prinsip kerja generator ada dua macam, yaitu:
·         Magnet diputar di antara beberapa kumparan.
·         Kumparan diputar di antara kutub-kutub magnet (dalam medan magnet).
 

2.                  Dinamo
Prinsip kerja dinamo sama dengan generator yaitu memutar kumparan di dalam medan magnet atau memutar magnet di dalam kumparan. Bagian dinamo yang berputar disebut rotor. Bagian dinamo yang tidak bergerak disebut stator.

3.                  Transformator
Transformator merupakan piranti untuk mengubah tegangan  ( menaikkan atau menurunkan) arus bolak – balik tanpa kehilangan daya yang cukup besar. Dasar timbulnya GGL induksi adalah karena adanya perubahan fluks magnetik yang menembus kumparan. Untuk menimbulkan perubahan fluks magnetik ini, kita dapat membangkitkannya dengan mengalirkan arus listrik yang berubah setiap saat. Prinsip seperti ini digunakan pada transformator (trafo).
Transformator terdiri atas dua kumparan kawat yakni kumparan primer dan kumparan sekunder yang mengelilingi inti besi yang berhubungan.  Fungsi inti besi ini adalah untuk meningkatkan medan magnetik untuk arus yang diketahui dan untuk mengarahkan medan magnetik  ini agar seluruh fluks magnetic yang melalui suatu kumparan masuk melalui kumparan lain.  
Kumparan primer dihubungkan dengan sumber tegangan arus bolak-balik. Sedangkan kumparan sekunder menghasilkan tegangan keluaran (output). Ketika kumparan primer dihubungkan dengan sumber tegangan maka pada kumparan akan mengalir arus listrik. Arus listrik ini akan menyebabkan timbulnya medan magnetik induksi. Arus yang mengalir pada kumparan adalah arus bolak-balik yang harganya selalu berubah sehingga medan magnetik yang timbul akan selalu berubah seiring dengan perubahan arus pada kumparan primer.
Medan magnetik selalu diteruskan oleh teras kumparan sehingga kumparan sekunder akan ditembus oleh medan magnetik yang berubah. Akibatnya, pada ujung-ujung kumparan sekunder timbul GGL induksi. Jika jumlah lilitan kumparan primer adalah Np dan jumlah lilitan kumparan sekunder adalah Ns maka berlaku hubungan:

Keterangan:
Np : jumlah lilitan primer
Ns : jumlah lilitan sekunder
Vp : tegangan primer (input)
Vs : tegangan sekunder (output)
Ip : arus primer
Is  : arus sekunder
Jika Ns lebih besar daripada Np dan tegangan pada kumparan sekunder lebih tinggi daripada tegangan pada kumparan primer maka transformator ini disebut transformator penaik tegangan ( Step Up). Jika Ns lebih kecil daripada Np dan tegangan pada kumparan sekunder lebih kecil daripada tegangan pada kumparan primer maka transformator ini disebut transformator penurun tegangan ( Step  Down).





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Soal Dan Jawaban Bab Teori Relativitas

Pilihan ganda Sebuah pesawat antariksa melewati bumi dengan kelajuan 0,6 c. Menurut penumpang pesawat panjang pesawat L,maka m...